Kamis, 21 April 2011 . . Pukul
Sehari setelah UNAS terakhir kita yang penuh kekompakan, akhirnya aku mulai merasakan kesepian rek . . "Kalian itu keluarga kedua bagiku" . . Itulah yang sangat pantas aq ucapkan untuk penilaian ku buat kalian . . keluarga besar dengan memiliki saudara-saudara yang saling melengkapi satu sama lain dan tidak akan tergantikan . .
Maaf selama ini rencanaku buat bikin film dokumenter tentang perjalanan keluarga kita belum terealisasikan sampai sekarang.
Padahal itu bakal menjadi arsip kehidupan yang paling sempurna pada masa-masa tua kita kelak. untuk di ceritakan kembali kepada anak dan cucu kita dan menjadi memori kebanggaan tersendiri bagi diri kita karena telah menjalani masa-masa SMK dengan penuh suka dan cita dengan kenangan-kenangan tak terlupakan.
Saat malam setelah UNAS hari terakhir kita itu, dalam perjalanan fun bike 'goes' kita bersama Bahrul, Dicky, Erhan, Egma, Hafid, Langlang, Bian, Risky, Galih Permadi, dan Langlang, aq termenung sambil mengayuh sepeda, ku sandarkan kepalaku di atas setir sepeda seraya bergumam . .
Apa setelah pengumuman kelulusan nanti kita bisa mengulang kembali masa-masa seperti ini ??
Kenapa baru tahun ketiga ini saja semua terasa sulit bila harus lepas dan menjalani hari-hari tanpa kalian semua ??
Kemudian terlintas kembali, layaknya preview flashback ke masa lalu bersama kalian, saat-saat aq berani menatap wajah kalian yang saat itu masih asing buat aq. Saat setelah kita membaca pengumuman tentang siapa yang di terima dan lolos seleksi untuk masuk di kelas multimedia.
Saat itu, Edward adalah sahabat pertama yang paling aku ingat dari keluarga kita . . Kami berdiri bersebelahan di samping aula lama kita di depan UKS (bangunan lama) tempat di mana di situ juga ada kelas pertama kita yang kini sudah di pugar . .
Kemudian kita menjalani masa orientasi bersama, sehari setelah kita di beri arahan dari kakak kelas kita pada saat itu ( Kini kita sudah jadi senior ya di SMKN 1, hhmm gag terasa) . . di situ aq mengenal seorang sahabat, Namanya Abdur Rozzaq, sama seperti sekarang, saat-saat pertama mengenalnya pun dari permainan autis anak mm . .yap . . permainan ( nyek-nyek an :p ), namun saat itu dia gag se autis sekarang yang suka jambak rambut temennya :p
Selama 3 hari kita menjalani, (dengan terekam jepretan kamera yang lagi aq lihat sekarang, foto-foto MOS kita saat itu) . Lucu memandang wajah Amel dan Via dalam mengikuti MOS saat itu, kemudian kita di pisahkan dari kelas saat kita MOS dan kemudian di hari ke 4 ]
"KITA SEMUA di PERTEMUKAN dalam SATU LEMBAR DAFTAR KELUARGA KELAS di MULTIMEDIA 1"
Saat menginjakan kaki di depan ruang 39 untuk melihat daftar kelas tempat kita semua di pertemukan itu, aku mengenal seorang sahabat lagi dengan memakai seragam biru bermotif kotak kecil-kecil, iya . . dialah fybi aisyah :)
Dari situ kita semua masuk dan saling berkenalan satu sama lain. . Saat itu aq masih ingat betul siapa Guru Multimedia pertama kita yang menyambut dan berkenalan dengan kita, dialah Bu Nupi :) . . Saat itu Bu Nupi menanyakan alasan dari kita masing-masing "Mengapa kalian masuk ke jurusan Multimedia ? " begitulah pertanyaan beliau, dan ketika giliranku aq hanya menjawab dengan sedikit bingung,
"mmm . . karena saya ingin bisa meng edit foto aneh-aneh bu, kayak fotonya rozzaq saya edit jadi kepalanya saya ganti dengan kepala kambing" dan semua anak tertawa, seraya tak mau kalah, rozzaq pun berkata "saya gag jadi bu dengan alasan saya tadi, alasan saya masuk MM biar saya bisa bales perbuatan Ilham bu" . . hahahaha di situlah awal ke akraban kami . .
Dan waktu pun terus berputar , membawa kita pada saat saat .. ( nanti ada lanjutannya )
Coret coretan yang mendapat banyak komen di fb 3 hari yg lalu :
pengen banget sekali aja ngulang masa itu, masih inget aq, setiap keluar lab, di tikungan lorong itu
ada Sabrina Jipasa di depan studio, duduk bersandar tiang
sambil Zulfitri Jipasa liatin aq yg lagi curhat sama kamu
dan aq menyapa dengan lantang
njjuull
kemudian kamu dan panjul noleh
dengan gaya nya yg agak jantan itu panjul melambaikan tangannya
seiring keluarnya jimmy dari pintu studio seraya membawa clip on, masa dimana setiap pagi kami melewati jalanan penuh siswa ber baju putih abu-abu, kemacetannya saat di depan khadijah
di iringi banyak raut muka bahagia, sedih, tergesa-gesa
dengan deru mobil dan motor yang menghiasai kala senin pagi itu,di sambut senyum hangat dari Guru Teladan Mr. Jarwo, seraya menyodorkan tangannya dan mengucapkan salam
sambil berkata, " besok labih siang lagi ya nak "
kemudian kembali berjalan di lorong itu ' lorong kelas 38 '
akhirya memasuki kelas dengan sedikit perasaan lega karena pelajaran belum di mulai, dengan kesibukan masing2 aq memandangi Adhe Fitri Kamilia menyiapkan materi pelajaran, Abraham Dicky dan Erhan Surya Sitompul yang bercanda dengan anak2 laki laki lain di belakang, adegan Melmel AMel Caramell, Bela Put Ri Aini dan Vbe Aisyah II yang saling curhat, desy anas sama ayu yg lagi bercanda, geng de Pupa yang mulai bahas masalah FTV, dan kemudian sejenak setelah itu datanglah Tjah Ampel hingga memecah suasana kelas menjadi gaduh . . .
Sebuah drama sandiwara dunia di
SMK Negeri 1 Surabaya, tempa dimana kami berubah secara physic, perlahan melepas masa pubertas dari jenjang SMP, malu-malu di tahun awal, merasakan kebingungan akan takutnya tidak memiliki kawand, namun malah kini meninggalkan sejuta kisah indah dan kenangan manis yang tak akan terlupakan, bunyi bel pelajaran itu yang kini sudah tidak pernah kami dengarkan, derap la
ngkah kaki teman-teman kami yang berjalan di koridor sekolah dengan hiasan taman, raut muka Para abdi bangsa yang tak kenal piluh tulus membingbing kami, mesti terkadang kami membuat ulah seusai sekolah, merokok di warung per3an depan sekolah, kejar-kejaran dengan guru ketertiban karena gondrong, di petal di depan kelas, mesti saat itu mau tak tertahankan, perlahan kini mulai aku rindukan :)
suara kasar yang selalu meneriakkan kata, " Pura-pura budheg yo, wes ngerti bel kok gag tambah mlebu ? gag niat pelajaran ta yaopo ? ayo ndang mlebu nak daripada pak cheby ngelapor ke orang tuamu lho ya ?", sedetik kemudian puluhan siswa berhamburan keluar dari kantin mnyelamatkan diri, kini pun hal tersebut mulai aku rindukan, terlalu banyak kenangan yang mengisi ruang kosong pikiranku hingga pen
...Lihat Selengkapnya