Twitter

Apa "saishano" itu ?

Saishano adalah sebuah nama tentang ekspresi diriku selama ini. Saishano adalah julukan yang aq ciptakan sebagai symbol ekspresi ilham rosyada yang tak mampu di ekspresikan begitu saja di dalam kehidupan nyata.

Pembelajaran Bahasa Kamera

Televisi sebagaimana bidang spesialisasi lainnya, memerlukan bahasa tersendiri, demikian halnya bahasa ukuran gambar serta gerakan kamera yang telah diformulasikan secara internasional, karena itu harus diketahui dan dipahami oleh mereka yang berkecimpung dalam medium ini.

Sedikit tentang "Bikin Film"

Film adalah sebuah Ide yang dituangkan dalam sinopsis, diatur setiap adegannya melalui storyboard kemudian pada setiap scene kita rekam melalui kamera dan hasil rekaman beberapa adegan dalam video tersebut kita edit dan kita render menjadi satu film dengan mempunyai makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh sang pembuat film.

We Are CoMMuS

Torehan dari Bela, sang anak kreatif autis dari CoMMuS . . :D :.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 26 Maret 2011

Pembelajaran Bahasa Kamera

• Unduh file BahasaKamera.pps di sini •


Basic Camera Operation

Camera video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Panasonic, Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari berbagai merk tersebut masing-masing mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan kamera profesional. Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kartu memori). Seperti Panasonic p2 dan xperss card sony sxs xd

Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar. Tatapi dalam kondisi tertentu, mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar sesuai dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa para Cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam mengoperasikan kamera.

1. The Main Control

Ada enam control dasar pada kamera:

1. Exposure:

· Aperture

· Shutter Speed

· (ND Filter)

· (Gain)

2. Filter Colour

3. White Balance

4. Zoom

5. Focus

6. Audio Levels

Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain merupakan bagian dari exposure.

Exposure/iris

Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:

1. Aperture (diafragma/iris)

Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.

2. Shutter Speed

Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.

ND Filter 3.

Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

4. Gain

Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).

Filter Colour

Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.

Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.

Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin.

White Balance

Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.

Cara menyetel white balance:

· Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.

· Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja

· Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih

· Tekan tombol AWB (Auto White Balance)

· Kamera siap untuk merekam.

Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.

Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balancedengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.

Zoom

Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).

Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up

Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.

Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:

Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa

Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera

Focus

Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.

depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.

Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.

Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

3 hal yang menentukan depth of field :

1. Panjang Fokal Lensa

Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.

2. f-stop/iris

Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar dari f/2.0

3. Jarak kamera dengan objek

Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman

Semakin dekat jarak kamera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.

Audio Levels

Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada penonton.Atur audio level jangan sampai under ataupun over (peak).



Pembelajaran Bahasa Kame

Pengertian Bahasa Kamera

Televisi sebagaimana bidang spesialisasi lainnya, memerlukan bahasa tersendiri, demikian halnya bahasa ukuran gambar serta gerakan kamera yang telah diformulasikan secara internasional, karena itu harus diketahui dan dipahami oleh mereka yang berkecimpung dalam medium ini.

Penggunaan bahasa yang singkat akibat waktu yang bergerak dengan cepat, maka untuk mengkoordinasikan kerabat kerjanya, Pengarah Acara harus menggunakan bahasa tadi dalam memberikan komando/aba-aba anggota kerabat kerjanya dan yang lebih penting lagi jangan menggunakan bahasanya sendiri. Subyek gambar di televisi hampir semuanya manusia, karena itu standarisasi ukuran gambarnya juga ukuran-ukuran yang diarahkan ke manusia, sedangkan ukurannya ditulis dalam bentuk kode-kode seperti gambar di halaman berikut.

Sepanjang kameraman serta anggota kerabat kerja lainnya telah benar-benar memahami tentang bahasa ini, Pengarah Acara akan dapat bekerja dengan penuh konsentrasi sehingga dapat lebih efisien.

GAMBAR SKEMA DENGAN OBYEK MANUSIA

•Extrim Close Up (ECU)

Pengambilan gambar ini sangatlah berguna untuk memperlihatkan kedetailan sebuah subyek seperti mata (mungkin ekspresi tangisan air mata),hidung, telapak tangan yang sedang berjabatan,atau pori-pori, binatang kecil dan berguna untuk memperlihatkan subyek yang diperlukan informasinya untuk kesehatan.

•Very Close Up (VCU)

Pengambilan sebatas wajah bila obyeknya manusia.

•Big Close Up (BCU)

Pengambilan gambar ini difokuskan pada bagian kepala secara penuh, sebatas dari ujung kepala sampai ke bagian bawah dagu.

•Close Up (CU)

Pengambilan gambar pada bagian seperempat badan bagian atas.

•Medium Close Up (MCU)

Pengambilan gambar MCU diambil pada sepertiga badan bagian atas yang akan dipergunakan untuk pengambilan wawancara serta kejelasan subjek sehingga penonton akan terasa begitu dekat dengan tampilan yang ditayangkan.

•Medium Shoot (MS)

Pengambilan gambar dari mulai pusar sampai atas kepala . Karena televisi itu merupakan media yang medium maka pengambilan gambar Medium shoot ini akan selalu dipergunakan .

•Knee shoot atau 3/4 shoot

Pengambilan gambar mulai dari lutut sampai atas kepala. Pengambilan yang digunakan untuk memperlihatkan sebagian tubuh atau daerah dari lutut sampai ke atas kepala.

Long Shoot/ Full long Shot (FLS/LS)

Pengambilan gambar mulai dari atas kepala sampai ke batas telapak kaki / sepatu. Menggambarkan keseluruhan subyek dengan mengambarkan background, namun kurang tepat untuk memfokuskan bagian obyek.


GERAK KAMERA

Supaya pengambilan gambar stabil dan tidak goyang ,Kamera biasanya ditopang dengan penyangga dengan penyangga. Penyangga ini ada yang berkaki tiga disebut dengan TRIPOD atau yang besar yang dipergunakan di studio disebut PADESTAL dan ada juga di atas CRANE.

Dengan ditempatkan kamera diatas penyangga tadi, kamerawan dapat, menggerakan kamera dengan leluasa, Kamera dapat diputar kekiri, kekanan, katas dan kebawah, maju mundur dan ditungginjgkan katas dan kebawah. Bahasa yang dipergunakan juga diformalisasikan yang berlaku secara internasional.

Adapun Bahasa Kamera sebagai Berikut :

1. PAN, yang dimaksud dengan PAN adalah suatu cara penganmbilan gambar dengan menggerakan kamera kaarah horizontal tanpa merubah posisi kamera ada dua PAN RIGHT (kanan) dan PAN LEFT (kiri).

2. TILT, yang dimaksud dengan TILT adalah suatu cara pengambilan gambar dengan menggerakan badan kamera vertical tanpa merubah posisi kamera, TILT UP (Pergerakan kamera keatas), TILT DOWN (pergerakan kamera kebawah.

3. DOLLY, yang dimaksud dengan dolly suatu gerakan kamera yang menuju objek disebut Dolly in sedangkan kamera yang menjauhi objek disebut Dolly back.

4. TRACK, adalah pengambilan gambar dimana pergerakan kamera horizontal .

5. FOLLOW, Pergerakan yang sejajar dengan gerakan dari objek.

6. TRACKING, sedangkan kalau kamera mengelilingi objek dimana objek sebagai pusat gerakan disebut REVOLVE TRACKING .

7. PADESTAL (BOOM) DAN CRANE, yang dimaksud dengan penganmbilan gambar pedestal adalah pengambilan pedestal dinaikan disebut BOOM UP atau ELEVATE KAMERA, sedangkan kalau diturunkan disebut BOOM DOWN dapat juga disebut DEPRESS KAMERA sedangkan kalau menggunakan CRANE disebut CRANE UP dan CRANE DOWN.

Untuk peliputan berita seorang juru kamera selalu dihadapkan dengan suatu peristiwa atau kejadian yang membutuhkan kecepatan dalam pembuatan gambar sehingga suatu saat seorang juru kamera berita dapat tidak menggunakan penyangga kamera yang dimaksudkan diatas , sebagai penggantinya adalah tubuh juru kamera sendiri, namun hal ini juga dituntut untuk tetap menghasilkan gambar paling tidak mendekati sesuai dengan kelengkapan kamera seperti dijelaskan diatas tadi, dan ini tentunya memerlukan persiapan dan latihan serta kekuatan fisik yang maksimal.


ALL Saishano Memories in My Life

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More